Different Types Of Peace Symbol

Rabu, 07 Agustus 2013

Gambaran Umum Ekonomi Internasional

EKONOMI INTERNASIONAL
“Gambaran Umum Ekonomi International”

1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi International

Menurut Oxlay Summary, pengertian ekonomi international dilihat dari dua segi, yaitu dari segi ilmiah dan dari segi praktisnya.
1. Dari segi ilmiah, pengertian ekonomi international adalah bagian atau cabang dari ilmu ekonomi yang diterapkan pada kegiatan-kegiatan ekonomi antar negara atau antar bangsa.
2. Dari segi praktisnya, ekonomi international adalah meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar bangsa, negara, maupun antara orang-orang perorangan dari negara yang satu dengan negara yang lain.

Menurut Zaim Mukaffi, SE.,M.Si, pengertian ekonomi international adalah sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi international (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi (swasta maupun pemerintah) dan kerja sama ekonomi antar negara.

Menurut Wikipedia.com, pengertian ekonomi international adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara di dunia, baik dari segi perdagangan international maupun pasar kredit international.


Ruang Lingkup Ekonomi International
a. Teori dan kebijakan perdagangan international
b. Teori dan kebijakan keuangan atau moneter international
c. Organisasi dan kerja sama ekonomi international
d. Perusahaan international dan bisnis international



1.2 Perdagangan Antar Negara dan Ilmu Ekonomi International
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.  Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. 
Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
Model Adam Smith
Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional. 





Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
1. Menjalin Persahabatan Antar Negara
2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
5. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern. 
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja.  Manfaatnya di bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa.  Bidang itu antara lain politik, sosial, dan pertahanan keamanan. 
Di bidang ekonomi,  perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dari perdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya Rusia, China, dan Vietnam. 
Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multinasional. Perusahaan seperti ini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional seperti ini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagai negara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka.
Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negara bisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang. 
Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatu negara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengan dikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagang dengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal ini dilakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerja sama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintah suatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang, menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak. 

Ilmu Ekonomi International
Definisi dari ilmu ekonomi international adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar negara dan keterkaitan ilmu ekonomi mikro (penentuan harga atau alokasi sumber) dengan ilmu ekonomi makro (pendapatan nasional atau GNP, perkapita atau GDP dan sumber daya agregat).
Bentuk hubungan ekonomi international baik pertukaran maupun utang atau piutang, menggambarkan kedudukan ekonomi suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain.
Beda hubungan ekonomi antar negara dengan antar daerah dalam satu negara :
1. Perbedaan dalam mata uang
2. Beda peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
3. Derajat mobilitas sumber daya
4. Perbedaan lain : hukum, budaya, adat istiadat, politik, selera.
Jarang sekali ada negara yang ekonominya benar-benar tertutup. Oleh karena itu perlu dipelajari ekonomi international. Setiap ada perubahan permintaan atau penawaran agregat di pasar dunia, termasuk harga, maka pengaruhnya dirasakan dalam bentuk perubahan ekspor atau impor dan secara tidak langsung juga pada produksi dan harga di dalam negeri.

1.3 Variabel dan Metode Ekonomi International
MASALAH YANG DIBAHAS DALAM ILMU EKONOMI INTERNASIONAL
Ilmu ekonomi internasional mengkaji saling ketergantungan antarnegara. Ilmu ini menganalisa arus barang, jasa, dan pembayaran-pembayaran antara sebuah negara dan negara-negara lain di dunia, kebijakan yang diarahkan pada pengaturan arus ini, serta pengaruhnya pada kesejahteraan negara. Saling ketergantungan ekonomi antarnegara ini dipengaruhi oleh hubungan politik, sosial, budaya, dan militer antarnegara.
Secara spesifik, ilmu ekonomi internasional mengkaji teori perdagangan internasional, kebijakan perdagangan internasional, pasar valuta asing dan neraca pembayaran (balance of payment), serta ilmu makro ekonomi pada perekonomian terbuka. Teori perdagangan internasional menganalisa dasar-dasar terjadinya perdagangan internasional serta keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan perdagangan internasional membahas alasan-alasan serta pengaruh pembatasan perdagangan, serta hal-hal yang menyangkut proteksionisme baru (new protectionism). Pasar valuta asing merupakan kerangka kerja terjadinya pertukaran mata uang sebuah negara dengan mata uang negara lain, sementara neraca pembayaran (balance of payment) mengukur penerimaan total sebuah negara dari negara-negara lainnya di dunia dan total pembayaran ke negara-negara lain tersebut. Ilmu makro ekonomi negara terbuka membahas mekanisme penyesuaian dalam ketidaksesuaian neraca pembayaran (defisit dan surplus) seperti halnya pengaruh saling ketergantungan antarnegara di bawah sistem moneter internasional yang berbeda, serta pengaruhnya terhadap kesejahteraan sebuah negara.
Teori dan kebijakan perdagangan Internasional merupakan aspek mikro ekonomi ilmu ekonomi internasional sebab berhubungan dengan masing-masing negara sebagai individu yang diperlakukan sebagai unit tunggal, serta berhubungan dengan harga relatif satu komoditas. Di lain pihak, karena neraca pembayaran berkaitan dengan total penerimaan dan indeks harga umum, maka kedua hal ini menggambarkan aspek makro ekonomi ilmu ekonomi internasional. Hal ini sering disebut sebagai ilmu makro ekonomi perekonomian terbuka (open economy macroeconomics) atau keuangan internasional (international finance).
Hubungan ekonomi internasional berbeda dari hubungan ekonomi antarregional (yaitu hubungan ekonomi di antara berbagai wilayah negara yang sama), sehingga memerlukan peralatan analisis yang sedikit berbeda dan menganggap ekonomi internasional sebagai bagian yang berbeda dari ilmu ekonomi. Artinya setiap negara selalu menerapkan beberapa pembatasan (restriksi) terhadap arus barang,  jasa, serta berbagai macam faktor produksi yang akan melintasi batas negaranya. Hal tersebut tidak dilakukan secara internal. Selain itu, arus internasional sedikit banyak dipengaruhi oleh perbedaan bahasa, adat, serta hukum yang berlaku di masing-masing negara. Selanjutnya, arus barang, jasa, dan sumber daya secara internasional juga akan menimbulkan pembayaran dan penerimaan dalam bentuk mata uang asing, yang nilainya selalu berubah sepanjang waktu.
Ilmu ekonomi internasional telah mengalami perkembangan yang cukup panjang dan berkelanjutan selama dua abad terakhir. Perkembangan ilmu ekonomi internasional tersebut tak lepas dari kontribusi banyak ekonom terkenal seperti Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill, Alfred Marshall, John Maynard Keynes, dan Paul Samuelson.

Masalah-Masalah Ekonomi Internasional Saat Ini
1. Meningkatnya Proteksionisme di Negara-Negara Maju
Menurut teori perdagangan secara murni, kebijakan terbaik dalam perdagangan internasional adalah perdagangan bebas. Di bawah kebijakan seperti itu, setiap negara akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditas yang dapat diproduksinya paling efisien. Selanjutnya, melalui pertukaran, setiap negara akan memperoleh keuntungan(yaitu dapat mengkonsumsi lebih banyak barang dan jasa yang mungkin tidak akan diperoleh jika tidak dilakukan perdagangan). Namun, dalam dunia nyata, sebagian besar negara menerapkan pembatasan-pembatasan terhadap arus bebas perdagangan tersebut. Meskipun jika dilihat dari sisi kesejahteraan nasional, hal ini sering dibenarkan, namun pembatasan perdagangan selalu disokong oleh segelintir produsen dan lebih banyak menguntungkan mereka, dengan mengorbankan mayoritas konsumen yang tidak dapat berbuat apa-apa. Saat ini, masalah-masalah tersebut semakin diperumit oleh kecenderungan negara-negara di dunia untuk membentuk tiga blok perdagangan yaitu blok perdagangan Amerika Utara (meliputi Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko), blok perdagangan negara-negara Eropa,serta blok perdagangan negara-negara Asia yang dipelopori oleh Jepang.
2. Fluktuasi yang Terus Berlanjut dan Besarnya Ketidakseimbangan Kurs Valuta Asing
Kurs valuta asing memperlihatkan ketidakstabilan atau fluktuasi yang terus berlanjut serta ketidakseimbangan yang cukup besar dan menetap. Hal ini mengganggu pola perdagangan internasional dan spesialisasi, serta menimbulkan ketidakstabilan kondisi keuangan internasional. Timbulnya ketidakstabilan dan ketidakseimbangan yang terus menerus dalam kurs valuta asing telah mendorong diperlukannya reformasi sistem moneter internasional yang sedang berlangsung, bersamaan dengan diperlukannya penetapan zona target fluktuasi beberapa mata uang utama yang diperbolehkan, serta semakin meningkatnya keperluan koordinasi kebijakan makroekonomi secara internasional di antara berbagai negara industri utama.
3. Pengangguran Struktural yang Tinggi di Negara-negara Eropa
Di negara-negara industri Eropa, tingkat pengangguran rata-rata berada di atas 10 persen selama beberapa dekade terakhir. Tingkat pengangguran ini bahkan melebihi 12 persen pada tahun 1994, sementara di Amerika Serikat hanya 7 persen. Situasi ini diperburuk lagi oleh kenyataan bahwa setengah para penganggur tersebut telah menganggur lebih dari setahun. Diyakini penyebab masalah pengangguran struktural atau jangka panjang yang dihadapi negara-negara Eropa sebagian besar diakibatkan oleh tunjangan sosial yang terlalu berlebihan serta ketidakstabilan pasar tenaga kerja yang mengurangi minat masyarakat untuk bekerja dan mengurangi penciptaan kerja. Akibat tingginya pengangguran ini, negara-negara Eropa mengimpor lebih sedikit komoditas dibanding yang seharusnya, dan cenderung membatasi perdagangan yang sia-sia melindungi lapangan kerja. Dalam dunia kita yang saling tergantung saat ini, masalah nasional atau regional seperti itu akan dengan cepat menjadi masalah perdagangan dunia.
4. Masalah Restrukturisasi yang Dihadapi Negara-negara Eropa Timur serta Negara-negara Bekas Uni Soviet
Meskipun telah mendapat kemajuan cukup besar dalam restrukturisasi bekas negara-negara Eropa Timur dan bekas Uni Soviet yang memiliki sistem ekonomi terpusat, masih tetap terdapat bahaya kembalinya perekonomian pada kondisi semula serta timbulnya kekacauan ekonomi. Negara-negara ini membutuhkan begitu banyak bantuan dari negara-negara Barat dalam bentuk modal dan teknologi untuk membangun ekonomi pasar serta untuk mengintegrasikan mereka ke perekonomian dunia. Jika dilihat dari sisi runtuhnya perdagangan tradisional yang melingkupi mereka, negara-negara ini juga memerlukan akses yang bersifat liberal ke pasar negara-negara Barat. Bantuan ini tidak saja dibenarkan dari segi-segi kemanusiaan,namun juga dari sisi kepentingan jangka panjang negara-negara Barat. Ilmu ekonomi internasional dapat membantu memahami lebih baik sifat dari berbagai masalah ini serta membantu mengevaluasi usaha-usaha penyelesaian yang sedang dilakukan atau diusulkan.
5. Kemiskinan di Beberapa Negara Berkembang yang Paling Miskin
Meskipun banyak negara berkembang khususnya Cina dan India telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir ini, masih banyak negara-negara berkembang paling miskin, terutama kawasan negara Subsahara Afrika, tetap menghadapi kemiskinan paling buruk, masalah utang luar negeri, stagnasi ekonomi, serta semakin melebarnya jurang ketidakadilan standar hidup. Kondisi-kondisi ini menimbulkan masalah serius bagi perekonomian dunia.Sistem ekonomi internasional yang telah menyebarkan keuntungan/manfaat perdagangan internasional dan spesialisasi secara merata tidak dapat dikatakan telah berfungsi sempurna, apalagi disebut telah memberikan keadilan. Dunia yang dipenuhi oleh jutaan orang yang kelaparan bukan saja tidak diterima di sisi etika, namun juga akan sulit mewujudkan suatu dunia yang aman.Ilmu ekonomi internasional akan membantu menjelaskan mengapa ketidaksamaan standar kehidupan antara negara-negara yang kaya dan miskin di dunia begitu besar dan semakin melebar, dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
















Hubungan ilmu ekonomi /Perdagangan International dengan ilmu ekonomi lain 
Terdapat banyak pengertian tentang ekonomi internasional dan bahkan studi ini sering disamakan dengan perdagangan internasional atau bisnis internasional.
1. Harry Waluya menjelaskan, pengertian ekonomi internasional sebagai aplikasi dari ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro, selanjutnya dapat dilakukan suatu penerapan teori yang khusus mempelajari masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya, yaitu dalam cabang ilmu ekonomi internasional sebagai cabang ilmu ekonomi yang benar-benar telah diperas menjadi materi tersendiri yang disebut Teori Murni Perdagangan Internasional (The Pure Theory on International Trade).
2. Nopirin mendefinisikan, ekonomi internasional seperti ilmu ekonomi biasa yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia, hanya saja problematikanya berada dalam lingkup internasional. Ilmu ekonomi internasional berusaha mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar satu negara dengan negara lain yang dapat berpengaruh pada alokasi sumber daya baik dikedua negara maupun di negara yang lain. wujud hubungan ekonomi antar negara ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional.
3. Ingo Walter dan Kaj Areskoug mengatakan, bahwa “international economics has a private aspect and a governmental, public policy aspect. And so the economic “actors” we will be conserned with include both firms-and, occasionally, other private institutions and individuals-and government agencies of various types. They also include official international organizations that have assumed certain supranational functions in the world economy.
4. Sedangkan Stefan H Robbock dan Kenneth Simmonds mendefinisikan, ekonomi internasional dalam konsep bisnis internasional yang didefinisikan “... as a field of management training deals with the special features of business activities that cross national boundaries. These activities may be movements of goods, services, capital or personnel; transfer of technology, informations or data; or even the supervision of employees.
Dari beberapa pengertian diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa “studi ekonomi internasional mempelajari tentang hubungan ekonomi antar negara yang berkaitan dengan alokasi sumber daya yang ada sebagai dampak langsungnya yang dijalankan melalui mekanisme perdagangan, investasi dan kerjasama internasional”.
Selain itu, ekonomi internasional juga berkaitan dengan kebijakan yang mengaturnya baik dalam negeri berupa kebijakan ekonomi internasional dan kebijakan internasional seperti sistem moneter, sistem pajak yang diatur dalam lembaga internasional seperti WTO dan IMF.
Dalam kaitannya dengan studi hubungan internasional, studi ekonomi internasional memberikan gambaran tentang alasan suatu negara melakukan hubungan perdagangan dan ekonomi dengan negara lain dan bagaimana mereka melakukan hubungan tersebut.
Terdapat banyak sekali mekanisme, aturan dan konflik yang terjadi dalam hubungan ekonomi ini, sehingga mempelajari ekonomi internasional dalam studi hubungan internasional menjadi sangat penting untuk menganalisa fenomena hubungan internasional mutakhir yang sedang terjadi saat ini, dilihat dari sudut pandang ekonomi internasional.
Pentingnya ekonomi internasional dalam studi hubungan internasional terutama pada mekanisme kerjasama internasional dalam pembentukan sistem moneter, GATT sampai WTO, IMF dan MNC yang saat ini mendomonasi dan menggeser peran negara dalam ekonomi internasional. 










Referensi :
1. Salvator, Ekonomi International Edisi Kelima Penerbit Erlangga  Jakarta, Edisi Terbaru
2. Hamdy Hady, Ekonomi International Buku Kesatu, Ghalia Indonesia, Edisi Terbaru
3. Hendra Halwani Ekonomi International dan Globalisasi Ekonomi, Ghalia, Edisi Terbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar